numpang lewat
jam_breettt
- Home »
- BAHAN PEWARNA ALAMI MEMBATIK
agam
On Minggu, 22 November 2015
Jika Anda diminta untuk menyebutkan salah satu di antara daya pikat batik. Apakah yang Anda sebutkan? Selain motif, dan proses pengerjaan batik yang luar biasa itu, warna adalah salah satu unsur pesona batik. Jika kita mengulik topik tentang warna batik, maka kita akan menemukan bahwa batik dari setiap daerah memiliki ciri warna berbeda.
Batik yang berasal dari tengah pulau, atau daerah pedalaman, umumnya berwarna solid, dan lebih matang. Sedangkan batik dari daerah pesisir senantiasa dibuat dengan paduan warna cerah. Hal ini disebabkan karena warna batik cenderung menyiratkan sikap sosial masyarakat tempatnya dibuat. Masyarakat pedalaman umumnya lebih kental kekeluargaannya, dan tertutup. Sedangkan masyarakat di wilayah pesisir cenderung lebih terbuka, karena memiliki kesempatan bertemu dengan berbagai kelompok masyarakat yang datang ke kota pelabuhan untuk untuk berniaga.
Teh, salah satu tumbuhan yang sering digunakan sebagai pewarna batik
Sebenarnya sesuai tradisi, warna yang digunakan pada batik tidaklah banyak. Warna tersebut adalah:
1. Hitam
2. Biru tua
3. Soga/cokelat
4. Mengkudu/merah
5. Hijau
6. Kuning
7. Ungu
Pada awalnya, paduan warna yang digunakan hanyalah putih dan satu warna saja, contohnya paduan warna merah tua – putih atau biru tua – putih, yang sangat terkenal di Jawa Barat, atau warna cokelat – putih batik sogan yang terkenal dari Yogyakarta dan Solo, serta paduan warna hijau – putih pada motif Mega mendung dari Cirebon.
Seiring perkembangan waktu dan kemampuan para perajin batik bertambah, sehelain kain batik – terutama yang kain batik pesisir – dibuat dengan motif yang terdiri dari beberapa warna, contohnya adalah batik pekalongan, yang “kaya” warna cerah; paduan hijau,kuning, merah dan ungu.
Kunyit menghasilkan warna kuning yang cerah pada batik
Warna-warna tersebut umumnya dibuat dari bahan alami, yang sumbernya dengan mudah di dapat di sekitar tempat tinggal para perajin batik. Umumnya berasal dari tumbuhan, dan yang sangat popular adalah:
• Indigo (Indigofera tinctoria) tanaman perdu yang menghasilkan warna biru. Bagian tanaman yang diambil adalah daun/ranting.
• Kelapa (Cocos nucifera) bagian yang dijadikan bahan pewarna adalah kulit luar buah yang berserabut (sabut kelapa). Warna yang dihasilkan adalah krem kecoklatan.
• Teh (Camelia sinensis) bagian yang diolah menjadi pewarna adalah daun yang telah tua, dan warna yang dihasilkan adalah cokelat.
• Secang (Caesaslpinia Sapapan Lin) jenis tanaman keras yang diambil bagian kayu, untuk menghasilkan warna merah. Warna merah adalah hasil oksidasi, setelah sebelumnya dalam pencelupan berwarna kuning.
• Kunyit (Curcuma domestica val) Bagian tanaman yang diambil adalah rimpang, umbi akar, yang menghasilkan warna kuning.
• Bawang Merah (Allium ascalonicium L) Bagian bawang merah yang digunakan sebagai bahan pewarna adalah kulit dan menghasilkan warna jingga kecoklatan.
Karena terbuat dari bahan-bahan alami, pewarna alami relatif tidak seawet pewarna kimia. Hal ini menyebabkan warna batik cenderung cepat memudar jika dicuci dengan detergen biasa. Semula para pencinta batik menggunakan pembersih alami dari buah Lerak. Tetapi kini telah ditemukan sejenis detergen khusus yang mampu membersihkan batik, namun tidak memudarkan warnanya.
Sumber : batikcintaku.com